TANGERANG RAYA

Wagub Banten A Dimyati Natakusumah : Mahasiswa Dapat Berkolaborasi Konstruktif Dengan Pemerintah

TANGERANG, Karyanarasi.com – Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah mengatakan kolaborasi konstruktif dari semua pihak sangat dibutuhkan bagi percepatan pembangunan di Provinsi Banten. Salah satunya dari peran mahasiswa dalam memberikan sumbangsih pemikiran dan masukan untuk kepentingan Provinsi Banten.

Demikian disampaikan Dimyati saat menghadiri Sekolah Intelektual Revolusioner dengan mengusung tema ‘Berpikir Kritis Bergerak Progresif’ di Aula Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Kota Tangerang, Jumat (4/7/2025).

“Saya harap mahasiswa juga dapat berkolaborasi konstruktif bersama pemerintah, dengan memberikan sumbangsih pemikiran, memberikan masukan-masukan yang sifatnya kritis untuk kepentingan Provinsi Banten,” ungkap Dimyati Natakusumah.

Dikatakan, untuk membangun pemikiran kritis dibutuhkan beberapa hal, diantaranya harus mampu menguji asumsi dengan banyak bertanya, memilah fakta dan opini, menganalisis berbagai sudut pandang serta mampu menghindari dan tidak mudah terprovokasi oleh hoak.

“Untuk bergerak progresif itu dapat dimulai dengan mengubah pola lama yang tidak relevan, mendorong inovasi dan mengutamakan keadilan, kemajuan serta kesejahteraan bersama secara kolektif,” katanya.

Dimyati menuturkan mahasiswa sebagai agen of control. Diharapkan dapat turut mengawasi pemerintahan Provinsi Banten.

“Saya minta mahasiswa untuk turut mengawasi kita, awasi OPD pemprov Banten. Kalau ada yang menyimpang segera laporkan,” imbuhnya.

Dimyati berharap kepada seluruh peserta Sekolah Intelektual Revolusioner dapat terus mengembangkan keilmuannya selama berlangsung kegiatan.

“Pesan saya, mohon diikuti dengan baik dan ini akan memberikan manfaat bagi kalian,” jelasnya.

Sementara, Wakil Rektor III UMT Enawar mengatakan di kondisi saat ini, peran mahasiswa sebagai agen of control sangat dibutuhkan untuk memberikan masukan-masukan untuk kepentingan masyarakat.

“Kalau kita bicara intelektual itu harus berdasarkan kesadaran dan pemikiran yang utuh secarah menyeluruh serta mendalam,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Presiden Mahasiswa UMT Muhammad Asrul Haruna menuturkan Sekolah Intelektual Revolusioner berlangsung selama 3 hari dan diikuti sekitar 500 mahasiswa dari berbagai kampus.

“Semoga kegiatan ini dapat berlangsung lancar dan mampu melahirkan ide-ide yang berkontribusi dalam membangun bangsa,” pungkasnya.

(Ratih)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *