SERANG RAYA

Mesin Insinerator, Harapan Baru Atasi Tumpukan Sampah di Kota Serang

SERANG, Karyanarasi.com – Setiap hari, Kota Serang menghasilkan tak kurang dari 350 ton sampah. Timbunan itu akhirnya bermuara di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Cilowong yang selama ini menjadi satu-satunya lokasi penampungan utama. Kondisi ini membuat beban Cilowong semakin berat dan memicu keresahan masyarakat.

Di tengah persoalan itu, Pemerintah Kota Serang berusaha mencari terobosan baru. Salah satunya dengan menghadirkan mesin narator, alat pembakar sampah berkapasitas kecil yang mampu mengurangi beban TPS. Dua lokasi telah ditetapkan sebagai percontohan, yakni Perumahan Sepang dan Citra Gading.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Farach Richi, mengatakan pengadaan mesin ini merupakan inisiatif Pemkot Serang.

“Harapannya, sampah tidak lagi menumpuk di Cilowong. Dengan adanya mesin narator di dua lokasi ini, beban bisa berkurang secara bertahap,” ujar Farach.

Mesin narator mampu mengolah 1–5 ton sampah per hari, bahkan bisa ditingkatkan hingga 10 ton. Meski relatif kecil dibanding timbulan harian Kota Serang, mesin ini diharapkan dapat menjadi awal perubahan sistem pengelolaan sampah perkotaan.

Harganya memang tidak murah, berkisar Rp400 juta hingga Rp800 juta per unit. Karena itu, Pemkot masih menyesuaikan rencana dengan kemampuan keuangan daerah dan sudah mengajukan proposal ke TAPD serta Banggar DPRD.

“Kami ingin setiap Kecamatan punya satu mesin, bahkan idealnya setiap kelurahan. Tapi karena biayanya cukup besar, kita mulai dari dua lokasi dulu,” jelas Farach.

Program ini juga telah mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pemilihan lokasi Sepang dan Citra Gading tidak sembarangan. Keduanya dinilai siap karena sudah memiliki TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle).

Rencananya, mesin narator pertama di Kota Serang bisa mulai beroperasi pada 2026, jika pembahasan anggaran berjalan lancar.

Bagi masyarakat, harapan ini bukan sekadar soal teknologi. Lebih dari itu, kehadiran mesin narator dipandang sebagai simbol keseriusan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada TPS Cilowong sekaligus memperbaiki wajah lingkungan kota.

(Ratih)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *