Diduga Tampar Siswa Merokok, Kepsek Dinonaktifkan: Gubernur Banten Dituding Arogan, Wartawan Kritik Tajam
SERANG, Karyanarasi.com – Polemik penegakan disiplin di sekolah kembali mencuat setelah seorang Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, diduga menampar siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Insiden ini berbuntut panjang hingga ke ranah hukum, setelah orang tua siswa melaporkan tindakan tersebut ke pihak kepolisian.
“Sudah (dilaporkan ke polisi), itu udah ramai juga,” ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Lebak, Ipda Limbong, saat dikonfirmasi awak media.
Menanggapi kasus ini, Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan bahwa pihaknya tengah memproses penonaktifan kepala sekolah tersebut.
“Itu sedang kita proses untuk dinonaktifkan,” ujar Andra dalam pernyataannya.
Namun, sikap Gubernur tersebut justru menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Ketua Persatuan Wartawan Nusantara (PWN), Binter Saputra Ginting, SE, menilai langkah Andra Soni terlalu gegabah dan menunjukkan arogansi dalam menyikapi persoalan pendidikan.
“Ini akan menjadi contoh buruk bagi sistem pendidikan kita, khususnya di Banten. Kedisiplinan siswa adalah tanggung jawab guru. Kalau tindakan disiplin seperti ini langsung ditindak tanpa mempertimbangkan konteksnya, guru akan takut bertindak,” tegas Binter.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan kepada para pendidik dalam menjalankan tugas mendidik dan membentuk karakter siswa.
“Seharusnya kita berterima kasih pada guru-guru yang berani menegakkan kedisiplinan. Kalau mereka terus dikekang, siapa yang akan menjaga masa depan anak-anak kita di sekolah?” tambahnya.
Kasus ini menjadi perdebatan hangat di tengah masyarakat, antara pentingnya menjaga hak siswa dan memberikan ruang bagi guru untuk menegakkan aturan dan disiplin di sekolah. Publik kini menanti sikap tegas dan adil dari pemerintah provinsi, tanpa mengesampingkan nilai-nilai pendidikan yang substansial.
(Ratih)