Catatan dari Ujung Barat Indonesia: Sabang – Aceh Penuh Pesona, Rakernas SPS dan HUT ke-79 yang Membekas
ACEH, Karyanarasi.com – Siapa yang tak terpikat dengan nama Sabang? Kota kecil di ujung paling barat Indonesia ini bukan hanya simbol geografis, tetapi juga gerbang semangat persatuan negeri kita. Dan di bulan Oktober 2025 ini, saya bersama rombongan Serikat Perusahaan Pers (SPS) se-Indonesia, berkesempatan menapakkan kaki di tanah yang sarat sejarah dan keindahan luar biasa itu—dalam rangka HUT ke-79 SPS dan Rakernas nasional.
Jujur, ini bukan kali pertama saya menginjakkan kaki di Aceh. Tapi kali ini rasanya sungguh berbeda. Ada nuansa semangat, ada rasa bangga, ada juga haru yang sulit diungkapkan. Mungkin karena begitu eratnya kolaborasi yang terbangun antara insan media dan para pemimpin daerah di Aceh – mulai dari Gubernur, Bupati, Wali Kota hingga tokoh-tokoh lokal yang hadir dengan tangan terbuka menyambut kedatangan kami.
Kegiatan dimulai sejak 19 Oktober, dan berlangsung sampai 23 Oktober 2025. Semua rombongan dari berbagai daerah menginap di hotel berbintang Harmes Palace, Banda Aceh. Fasilitas yang disiapkan panitia luar biasa – termasuk 20 unit mobil HiAce yang siaga antar jemput rombongan media dari pagi hingga malam. Rasanya seperti tamu agung, bukan tamu biasa.
Ketua SPS Aceh, sahabat kami Bang Muktar, yang juga didaulat sebagai ketua panitia pelaksana, menunjukkan kapasitas dan integritasnya sebagai tuan rumah sejati. Sambutan, koordinasi, hingga teknis acara ia dan timnya kawal dengan rapi, bersahaja, dan penuh senyum. Salut!
Rangkaian acara utama seperti Rakernas dan SPS Award dilangsungkan megah di Anjong Mon Mata, pendopo Gubernur Aceh – tempat yang biasanya hanya digunakan untuk acara kenegaraan dan kegiatan resmi provinsi. Tapi kali ini, dibuka khusus untuk insan media. Di sinilah saya merasa: kehadiran pers benar-benar dimuliakan di tanah Serambi Mekkah ini.
Tak ketinggalan, berbagai jamuan hangat pun mengalir satu per satu. Dari Post Aceh, dari Bupati Aceh Besar yang berkantor di Kota Jantho, hingga jamuan malam penuh keakraban dari Wali Kota Banda Aceh. Bahkan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdal Khailullah, juga ikut hadir dan memberi sambutan yang tulus—menyampaikan betapa pentingnya kehadiran media dalam proses pembangunan dan demokrasi yang sehat.
“Kalau bisa dibilang, ini ibadah. Menyatukan insan pers se-Indonesia di tempat ini bukan hanya ajang rapat, tapi momentum sejarah,” ucap saya saat berbincang santai dengan beberapa rekan wartawan dan pengurus SPS.
Ketua Umum SPS Pusat, Bang Januar P. Ruswita, juga menyampaikan hal serupa. Bersama Sekjen Asmono Wikan, beliau mengapresiasi penuh komitmen luar biasa dari Pemerintah Provinsi Aceh di bawah Gubernur Muzakir Manaf, yang turut didukung kolaborasi dari Pemko Banda Aceh, Pemkab Aceh Besar, hingga Pemko Sabang. Inilah contoh pelayanan yang bukan hanya formalitas, tapi penuh rasa.
Kegiatan yang padat selama lima hari itu tidak membuat lelah—justru membuat hati hangat. Karena semua terlayani dengan apik, nyaman, dan tulus. Kami merasa dihargai, didengar, dan diajak menjadi bagian penting dari ekosistem pembangunan di Aceh.
Dalam momentum penutupan, kami mendeklarasikan komitmen bersama SPS seluruh Indonesia dengan tema:
“Pres Maju, Sumber Daya Indonesia Maju”
Deklarasi ini menjadi simbol bahwa SPS tidak hanya bicara bisnis media, tapi juga bicara masa depan bangsa. Kami ingin menjadi bagian dari cita-cita besar Indonesia Emas 2045. Dan kami percaya, peran media sangat krusial dalam mengawal dan mewujudkan visi besar tersebut.
Saya, secara pribadi, dan atas nama Ketua SPS Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik sangat bangga bisa menjadi bagian dari perhelatan ini. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya di SPS Aceh, kepada semua kepala daerah yang membuka tangan dan hati mereka, dan kepada seluruh kru yang sudah bekerja keras menyukseskan acara ini.
Kiranya, kisah dari Sabang ini menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain, bahwa kolaborasi antara media dan pemerintah bukan sekadar mungkin, tapi penting. Apalagi di tengah semangat efisiensi dan efektivitas yang digaungkan dalam program nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Media hadir bukan untuk jadi penonton, tapi mitra strategis.
Akhir kata, dari ujung barat Indonesia, saya menuliskan catatan ini bukan sekadar laporan kegiatan. Tapi sebagai pengingat bahwa niat baik, kerja sama, dan penghormatan terhadap peran media adalah kunci menyongsong Indonesia yang lebih maju.
Salam hangat dari Sabang,
Antogenk / Rianto SH, MH
CEO Sumut24 Group / Waka SPS Sumut
(Ratih)