Deteksi Kanker Lewat Pemeriksaan Cairan Tubuh, dr. Mieke Marindawati: Bisa Tunjukkan Penyebaran Sel Tumor
TANGERANG, Karyanarasi.com – Pemeriksaan cairan tubuh menjadi salah satu metode penting dalam mendeteksi penyebaran kanker. Dalam wawancara bersama Media Karyanarasi, dr. Mieke Marindawati, Sp.PA, dokter spesialis patologi anatomi, menjelaskan bahwa adanya sel tumor pada cairan tubuh menandakan kanker sudah menyebar ke jaringan lain. Wawancara ini berlangsung pada Rabu, (21/5/25).
“Misalnya pasien dengan dugaan kanker paru. Kadang ditemukan cairan di rongga pleura. Nah, jika dalam cairan itu terdapat sel-sel tumor, artinya sudah ada penyebaran,” jelas dr. Mieke. Cairan tersebut dihasilkan oleh tumor yang menyebar dan bisa muncul di berbagai bagian tubuh seperti paru-paru, perut (asites), bahkan otak.
Perbedaan mendasar antara pemeriksaan jaringan dan cairan juga dijelaskan. Jaringan bersifat padat, sedangkan cairan biasanya terbentuk akibat proses patologis yang disebabkan oleh sel tumor. Oleh karena itu, metode analisis dan alat yang digunakan untuk memeriksa keduanya juga berbeda.
Untuk pemeriksaan jaringan, prosesnya cukup panjang. Sampel dicelupkan ke dalam formalin, diproses dalam alat seperti oven untuk dipadatkan dalam parafin, lalu dipotong tipis menggunakan mikroton. Potongan ini kemudian diwarnai dan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat sel-sel secara detail.
“Ketebalan potongan bisa mencapai 0,3 mikron, sangat tipis agar bisa terlihat jelas,” ujar dr. Mieke. Proses ini memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga hari sejak sampel diterima hingga hasilnya siap dianalisis oleh dokter.
Dalam satu kali proses, alat laboratorium mampu menangani hingga 300 sampai 500 kaset jaringan. Namun, menurut dr. Mieke, penghitungan bukan berdasarkan jumlah pasien, melainkan jumlah kaset. “Satu pasien bisa saja hanya satu kaset, tapi bisa juga sampai sepuluh kaset,” katanya.
Dengan kapasitas alat yang tinggi dan sistem kerja efisien, pemeriksaan cairan maupun jaringan menjadi bagian penting dalam mendeteksi dini kanker. Pemeriksaan ini membantu dokter dalam menetapkan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat bagi pasien. (ADV)