BANTEN

Kunjungan BBSPJIKFK BSKJI Kemenperin Ke Disperindag Provinsi Banten Bahas Pendampingan DAK Non Fisik Tahun 2025

BANTEN, Karyanarasi.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten menerima kunjungan dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJIKFK) di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Kementerian Perindustrian, pada Selasa, 30 April 2025.

Kunjungan ini dipimpin oleh Ir. Siti Rohmah Siregar, MM, Kepala BBSPJIKFK, bersama tim dari Kementerian Perindustrian. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi serta membahas pelaksanaan kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun 2025 yang direncanakan di lingkungan Disperindag Provinsi Banten.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi sebelumnya antara BBSPJIKFK dan Disperindag Banten, yang menyoroti pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan industri, khususnya di sektor kimia, farmasi, dan kemasan.

Ir. Siti Rohmah Siregar, MM, dalam kapasitasnya sebagai narasumber, menjelaskan bahwa pendampingan DAK Non Fisik merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat pelaksanaan program pembangunan industri secara teknis, efektif, dan tepat sasaran.

Rombongan diterima oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Dr. Tubagus Regiasa Fajar, SE, M.TP, yang hadir mewakili Kepala Disperindag, H. Babar Suharso, ST, M.Si. Ia menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kemenperin kepada Provinsi Banten sebagai salah satu daerah penerima program pendampingan.

Hadir pula dalam pertemuan tersebut Kabid Industri Disperindag Dr. Iwan Hermawan, ST, MM, Kepala UPT PSMB Muhammad Arif S.T, serta tim teknis dan pejabat fungsional seperti Bahagia Alamsyah dan Ratu Eva. Mereka turut aktif dalam diskusi teknis dan pemetaan potensi kegiatan yang dapat disinergikan dalam program DAK Non Fisik 2025.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun industri daerah yang lebih kompetitif dan berkelanjutan, serta memperkuat peran sektor industri sebagai motor penggerak ekonomi di Provinsi Banten.

(Ratih)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *