Ngobrol Bareng SPS Banten: Satukan Semangat Majukan Dunia Pers
SERANG, Karyanarasi.com – Serikat Perusahaan Pers (SPS) Provinsi Banten bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggelar temu media dengan tema “Menguatkan Kemajuan Industri Pers di Provinsi Banten”, yang diselenggarakan di ruang rapat Bangun Media Grup (BMG). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara insan pers dan pemerintah dalam mendukung kemajuan jurnalistik di wilayah Banten. Jumat, (2/5/2025).
Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Provinsi Banten, H. Karna Wijaya, SH., MH., menegaskan bahwa profesi jurnalis memiliki posisi strategis dalam sejarah bangsa, mulai dari masa pembangunan hingga reformasi.
“Jurnalis adalah profesi terhormat. Kita mengenal banyak peristiwa besar dari karya-karya jurnalistik, yang tidak lepas dari peran penerbitan di bawah naungan SPS,” ujar Karna.
Ia juga menjelaskan bahwa di Indonesia ada kebijakan publisher right sebagai langkah preventif untuk mengurangi penyebaran informasi hoaks dan provokatif yang dapat memecah belah masyarakat.
“Melalui publisher right, kami ingin memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik bersifat kredibel, edukatif, dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Pranata Humas Ahli Muda Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) dan Protokol Setda Provinsi Banten, Kusma Supriatna menyampaikan bahwa pihaknya memiliki tugas untuk menjembatani hubungan antara pemerintah dan media, agar informasi dari pemerintah dapat tersampaikan secara utuh kepada masyarakat luas melalui peran jurnalis.
“Kami mendukung penuh kolaborasi seperti ini karena peran wartawan sangat penting dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ujarnya.
Dewan Penasehat SPS Provinsi Banten, Lesman Bangun, turut menyampaikan pandangannya mengenai tantangan industri pers di era digital. Ia menilai bahwa kemajuan teknologi memberikan kemudahan dalam distribusi informasi, namun juga membawa tantangan besar, seperti menurunnya minat baca dan perubahan pola konsumsi media, terutama media cetak.
“Ini menjadi tantangan kita bersama. Oleh karena itu, kami mendorong agar media juga menggandeng masyarakat dan kalangan akademisi untuk bersama-sama membangun gerakan literasi,” jelas Lesman.
Pada kesempatan yang sama, Ketua SPS Provinsi Banten, Muzdalifah, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi dan komunikasi terbuka antara media dan pemerintah. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan ruang berbagi informasi dan pengalaman antarpelaku pers yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan profesionalitas di bidang jurnalistik.
“Melalui diskusi ini, kami berharap dapat memperluas wawasan serta memperkuat peran SPS sebagai wadah pertukaran informasi antar wartawan, khususnya di Provinsi Banten,” ujar Muzdalifah.
(SPS)